PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini masyarakat dunia tidak dapat menolak serangan arus deras
globalisasi yang semakin menerjang setiap negara yang berada di belahan bumi
manapun. Globalisasi menjadi bagian penting dalam perkembangan dinamika hubungan
internasioanal, tidak dapat dipungkiri bahwa hubungan internasional berkembang
seiring dengan perkembangan globalisasi dunia. Dalam beberapa dekade terakhir
keberadaan globalisasi semakin tampak jelas. Dengan adanya globalisasi, batas
negara yang satu dengan yang lain semakin tidak jelas dan sifat ketergantungan
antar negara semakin erat.
Di masa sekarang tentu tidak ada negara yang dapat berdiri sendiri. Salah
satu faktor penyebab terjadinya hubungan internasional adalah kekayaan alam dan
perkembangan industri yang tidak merata. Hal tersebut mendorong kerjasama antar
negara dan antar individu yang tunduk pada hukum yang dianut negaranya
masing-masing. Hubungan internasional merupakan hubungan antar negara atau
antarindividu dari negara yang berbeda-beda, baik berupa hubungan politis,
budaya, ekonomi, ataupun hankam.
Hubungan internasional adalah hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya
yang dilakukan oleh suatu negara tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan diperlukan
kerjasama, karena melalui kerjasama antar negara akan diperoleh : pencapaian
tujuan negara lebih mudah dilakukan; perdamaian dunia lebih mudah diwujudkan;
upaya pemeliharaan perdamaian dunia, diantaranya membuat perjanjian damai
penyelesaian konflik secara damai juga dapat terwujud.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa Pengertian Globalisasi?
2.
Bagaimana Hubungan Globalisasi Dengan Kerja Sama
Antar Bangsa?
3.
Apa Manfaat Kerja Sama Antar Bangsa?
C. Tujuan Penulisan
1.
Ingin Mengidentifikasi Pengertian Globalisasi
2.
Ingin Mengidentifikasi Hubungan Globalisasi
Dengan Kerja Sama Antar Bangsa
3.
Ingin Mengidentifikasi Manfaat Kerja Sama Antar
Bangsa.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Globalisasi
Globalisasi sebagai suatu fenomena dunia tidak dapat diintepretasikan ke
dalam suatu definisi tunggal, setiap orang memiliki perspektif sendiri dalam
mendefinisikan apa itu globalisasi. Globalisasi adalah gagasan yang sangat
luas, yang mencakup saling ketergantungan sosial, budaya, dan politik negara. Secara
sederhana, globalisasi diartikan sebagai meningkatnya keterkaitan antar masyarakat,
suatu peristiwa yang terjadi di suatu bagian dunia akan lebih mempengaruhi
masyarakat, bahkan yang tinggal jauh di bagian dunia lainnya. Dunia yang
mengglobal adalah suatu keadaan dimana politik, ekonomi, budaya, dan peristiwa
masyarakat lainnya saling berketerkaiatan dan saling mempengaruhi satu sama
lain. ( Smith and Baylis, 2001:7).
Jan Aart Scholte menjabarkan lima penggunaan umum terkait globalisasi (
Scholate, 2001: 15 – 17). Pertama,
Globalisasi dapat didefinisikan sebagai internasionalisasi, yaitu meningkatnya
interaksi dan Ketergantungan antar negara sehingga akan tercipta suatu dinamika
hubungan yang intens antar negara demi memenuhi kebutuhannya yang semakin
kompleks. Globalisasi menggambarkan pertumbuhan dalam pertukaran (exchange) dan
ketergantungan di tingkat dunia.
Kedua, globalisasi sebagai
liberalisasi, globalisasi mengacu pada proses menurunnya batas – batas antar
negara dalam rangka menciptakan suatu negara yang terbuka atau borderless
(Scholte, 2001: 16). Contohnya adalah meningkatnya keterbukaan interaksi
ekonomi dunia antar negara seperti yang terjadi pada perjanjian AFTA dimana
tercipatanya perdagangan bebas antara China dan Indonesia yang meningkatkan
hubungan ekonomi antara keduanya.
Ketiga, globalisasi sebagai
universalisasi. Dalam penggunaan ini, 'global' digunakan dalam arti 'seluruh
dunia' dan 'globalisasi' adalah 'proses penyebaran berbagai objek dan
pengalaman kepada orang-orang di seluruh penjuru bumi dengan kata lain
universalisasi tersebut dapat diartikan sebagai “peristiwa yang terjadi di
suatu tempat di dunia, dapat berdampak ke seluruh dunia” sebagai contoh adalah
krisis financial yang terjadi di negara – negara Uni Eropa yang mengakibatkan
lesunya kegiatan ekonomi dan investasi di Eropa sehingga membawa dampak ke
banyak negara di dunia.
Keempat, globalisasi sebagai
proses westernisasi atau modernisasi
(terutama dalam bentuk 'Amerikanisasi'). Di sini, 'globalisasi' dipahami
sebagai dinamika, 'dimana struktur sosial modernitas (kapitalisme,
rasionalisme, industrialisme, birokratisme, dll) yang tersebar di seluruh
dunia, biasanya menghancurkan budaya lokal yang sudah ada.
Kelima, globalisasi sebagai
deterritorialisasi yaitu menurunnya arti jarak dan batas antarwilayah di dunia.
Anthony Giddens (1990, 64) mendefinisikan globalisasi sebagai intensifikasi
hubungan sosial seluruh dunia yang menghubungkan daerah yang jauh sehingga
kejadian lokal yang ada dapat mempengaruhi tempat yang bermil – mil jauhnya.
B. Hubungan Globaliasi Dengan Kerja Sama Antar
Bangsa
Dewasa ini, globalisasi dan segala efeknya telah membawa implikasi yang
cukup signifikan terhadap konstelasi dunia dan segala aspek kehidupan manusia.
Globalisasi semakin tidak dapat dihindari, negara tidak dapat menutup diri dari
efek globalisasi tersebut, seperti yang dijelaskan di atas globalisasi telah
membuat segala aspek kehidupan manusia lebih membaur dan menjadi satu. Sehingga
setiap Negara wajib melakukan kerja sama dengan Negara lain di segala bidang sesuai
dengan kebutuhan Negara tersebut.
Kerja sama antar bangsa menjadi mutlak dilakukan, hal itu dimaksudkan
untuk memudahkan operasi kepentingan di Negara masing-masing. Apabila terdapat
suatu Negara menutup diri tidak mau menjalin kerja sama dengan Negara lain,
maka Negara tersebut akan terkucilkan bahkan tidak akan mampu bersaing di era
globalisasi saat ini.
Seiring dengan perkembangan globalisasi, hubungan internasional juga ikut
berkembang, banyak terdapat perkembangan konstelasi hubungan internasional dari
masa ke masa. Dewasa ini, hubungan internasional tidak hanya terbatas pada
persoalan suatu negara dan pencapaian perdamaian saja, akan tepai lebih dari
itu hubungan internasional menyangkut masalah perkembangan ekonomi dunia, politik,
Sosial Budaya, isu – isu kemanusiaan
seperti HAM, Narkoba dan HIV/AIDS serta kesetaraan gender, dan lain-lain.
Dalam membina hubungan internasional, Indonesia mempunyai tujuan untuk
meningkatkan persahabatan, dan kerjasama bilateral, regional, dan multilateral
melalui berbagai macam forum sesuai dengan kepentingan dan kemampuan nasional.
Untuk menciptakan perdamaian dunia yang abadi, adil, dan sejahtera, negara kita
harus tetap melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif. Pentingnya
hubungan internasional bagi suatu bangsa berkaitan dengan manfaat yang
diperoleh dalam menjalin hubungan internasional tersebut. Hubungan
internasional dilaksanakan atas dasar untuk mencapai tujuan tertentu, karena
adanya tujuan-tujuan yang hendak dicapai tersebut, maka seringkali yang
menjadikan mengapa suatu hubungan internasional dianggap penting bagi kehidupan
suatu bangsa. Negara yang tidak mau melakukan hubungan Internasional biasanya
akan terkucil dari pergaulan internasional. Karena hubungan internasional ini
sangat penting yaitu untuk saling memenuhi hidup bangsa-bangsa atau masyarakat di
negara-negara yang bersangkutan. (www.renggap.co.cc/hubungan-internasional)
C. Manfaat Kerja Sama Antar Bangsa
Manfaat
hubungan internasional antara lain adalah :
1. Manfaat
politik, yakni untuk menjaga
stabilitas politik serta menunjang pelaksanaan kebijakan politik dan hubungan
luar negeri untuk kepentingan nasional,
terutama untuk kepentingan pembangunan di segala bidang
2. Manfaat
ekonomi, yakni untuk menunjang upaya meningkatkan pembangunan ekonomi nasional
3. Manfaat sosial-budaya, yakni untuk
menunjang upaya pembinaan dan pengembangan nilai-nilai sosial budaya bangsa
dalam upaya penanggulangan terhadap setiap bentuk ancaman, tantangan, hambatan,
gangguan dan kejahatan internasional, dalam rangka pelaksanaan pembangunan
nasional
4. Manfaat
perdamaian dan keamanan internasional, yakni untuk menunjang upaya pemeliharaan
dan pemulihan perdamaian, keamanan dan stabilitas internasional
5. Manfaat
kemanusiaan, yakni untuk menunjang upaya pencegahan dan penanggulangan setiap
bentuk bencana serta rehabilitasi akibat-akibatnya
6. Manfaat
lainnya, yakni untuk meningkatkan peranan dan citra Negara itu sendiri di forum
internasional dan hubungan antar negara serta kepercayaan masyarakat
internasional
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Globalisasi
adalah gagasan yang sangat luas, yang mencakup saling ketergantungan sosial,
budaya, dan politik negara. Secara sederhana, globalisasi diartikan sebagai
meningkatnya keterkaitan antar masyarakat, suatu peristiwa yang terjadi di
suatu bagian dunia akan lebih mempengaruhi masyarakat, bahkan yang tinggal jauh
di bagian dunia lainnya. Dunia yang mengglobal adalah suatu keadaan dimana
politik, ekonomi, budaya, dan peristiwa masyarakat lainnya saling
berketerkaiatan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
2. Seiring
dengan perkembangan globalisasi, hubungan internasional kerja sama antar bangsa
juga ikut berkembang, banyak terdapat perkembangan konstelasi hubungan
internasional dari masa ke masa. Dewasa ini, hubungan internasional tidak hanya
terbatas pada persoalan suatu negara dan pencapaian perdamaian saja, akan tepai
lebih dari itu hubungan internasional menyangkut masalah perkembangan ekonomi
dunia, politik, Sosial Budaya, isu – isu
kemanusiaan seperti HAM, Narkoba dan HIV/AIDS serta kesetaraan gender, dan
lain-lain.
3. Manfaat
hubungan internasional kerja sama antar bangsa sangat dominan dirasakan,
diantaranya manfaat di bidang politik,
ekonomi, social budaya, keamanan internasional, kemanusiaan, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Ottaway, Marina. Thinking Big: Democratizing the
Middle East. Boston Globe. Jan. 5, 2003.
Sorensen, Georg, 2008 , Globalization and the nation
state. PUSTAKA PELAJAR : YOGYAKARTA
Smith, Steve & Baylis, John (2001) “Introduction,” in
Baylis, John & Smith, Steve (eds.), The Globalization of World Politics,
2nd edition, Oxford University Press, pp. 1-12
Scholte, Jan Aart (2001) “The Globalization of World
Politics,” in Baylis, John & Smith, Steve (eds.), The Globalization of
World Politics, 2nd edition, Oxford University Press, pp. 13-34.
Badakhsani, Ofran ( 2001). Globalization : The End of State
Sovereignty?. Free University of Amsterdam, Faculty of Social Sciences,
Department of Political Science.
Friedman, Thomas L.
"It's a Flat World, After All", New York Times Magazine; Apr
3, 2005
Komentar
Posting Komentar